Jumat, 12 April 2019

Sumber Daya Alam di Kabupaten Kediri

Sumberdaya alam memiliki variasi yang berbeda di tiap-tiap wilayah. Terutama di Negara Indonesia, faktor fisik seperti karakteristik iklim, jenis tanah dan sejarah proses geologi menyebabkan jenis-jenis sumberdaya alam semakin banyak. Dengan adanya hal tersebut maka setiap wilayah di Indonesia memiliki sumberdaya alam khas nya masing-masing yang dapat menjadi produk maupun komoditas unggulan dari daerah tersebut. Seperti di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Daerah tersebut memiliki jumlah sumberdaya alam yang cukup bervariasi. Seperti sumberdaya alam hayati, non hayati dan bahan tambang. Karakteristik sumberdaya alam di Kabupaten Kadiri memiliki ciri khas yang dapat membedakan sumberdaya alam di daerah tersebut dengan sumberdaya alam di daerah lain. Pada dokumen berikut ini akan dijelaskan karakteristik sebaran sumberdaya alam yang ada di Kabupaten Kediri.





Pencemaran Sungai di Lingkungan Universitas Negeri Malang

Lingkungan kampus Universitas Negeri Malang memiliki berbagai jenis permasalahan. Salah satunya adalah permasalahan pencemaran air sungai. Diketahui didalam kampus Universitas Negeri Malang terdapat beberapa anak sungai yang melintasi lingkungan kampus, dimana aliran sungai tersebut juga menjangkau wilayah permukiman penduduk disekitar kampus. Pencemaran sungai di Universitas Negeri Malang mengakibatkan lingkungan kampus menjadi relatif kurang nyaman karena bau yang kurang sedap. Dalam video berikut ini menggambarkan kondisi pencemaran air sungai di lingkungan kampus Universitas Negeri Malang


Senin, 18 Februari 2019

Buku Suplemen Kejadian Bencana di Indonesia (Edisi 2018)



Pembelajaran yang kontekstual menuntut siswa untuk mengenali lingkungan yang ada disekitarnya. Berdasarkan hal tersebut maka model pembelajaran yang sesuai yaitu model pembelajaran Problem Based Learning / PBL . Model pembelajaran PBL sendiri menuntut siswa untuk mengenali permasalahan yang ada disekitarnya, dimana hal tersebut dapat melatih kemampuan siswa bertindak dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

Untuk mendukung model pembelajaran Problem Based Learning maka diperlukan buku suplemen atau penunjang proses pembelajaran. Adapun buku suplemen yang dikembangkan yaitu buku suplemen yang didalamnya memuat informasi artikel berita tentang kejadian bencana di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2018. Dengan adanya buku suplemen ini, diharapkan siswa dapat dipermudah dalam memperoleh sumber-sumber bacaan untuk mengkaji berbagai jenis bencana di Indonesia.



Gambar. Story Board atau Outline Buku Suplemen Kejadian Bencana di Indonesia 2018

Adapaun isi atau konten dari buku suplemen tersebut adalah sebagai berikut
   1. Cover
   2. Copyright (Metadata Buku)
   3. Kata Pengantar
   4. Daftar Isi
   5. Pembahasan Topik 1 (Mengapa Indonesia Rawan Bencana?)
   6. Pembahasan Topik 2 (Tsunami, Kau Datang Kambali)
   7. Pembahasan Topik 3 (Gempa Lombok 2018: "Kita Tak Bisa Tidur")
   8. Pembahasan Topik 4 (Krakatau, Penguasa Laut Sunda)
   9. Pembahasan Topik 5 (Mandailing Natal, Malam Yang Kelam)
 10. Pembahasan Topik 6 (Bogor, Kota Yang Terbang)
 11. Biodata Penulis



Rabu, 06 Februari 2019

Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk Mitigasi Bencana

Seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks pada era modern ini, hal tersebut membuat masyarakat memerlukan berbagai inovasi guna mendukung pemenuhan kebutuhannya. Teknologi informasi yang berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)  banyak mendukung kegiatan masyarakat salah satunya dalam hal memenuhi kebutuhan informasi apapun jenisnya dan darimana pun sumbernya. Salah satu teknologi informasi yang saat ini berkembang dengan didukung perkembangan IPTEK adalah tekonologi  Sistem Informasi Geografi (SIG). Hingga saat ini, pemanfaatan SIG menjadi semakin kompleks hingga masuk ke sendi - sendi kehidupan masyarakat utamanya dalam mendukung kebutuhan pemetaan dalam berbagai bidang.

Sistem Informasi Geografi (SIG) menurut Gistut (1994) merupakan sistem dimana didalamnya menyangkut pengambilan keputusan suatu data spasial serta mampu dalam mengintegrasikan deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. Dalam hal ini apabila Sistem Informasi Geografi dikatikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dalam implementasinya hal ini haruslah didukung oleh teknologi komputerisasi yang canggih untuk semakin memaksimalkan fungsi dari pemanfaatan data-data spasial untuk berbagai macam kebutuhan. 

Salah satu pemanfaatan Sistem Informasi Geografi yaitu dapat digunakan dalam bidang kebencanaan. Data - data spasial mengenai kebencanaan dapat dikelola untuk kemudian diolah secara lebih lanjut  menjadi output yaitu berupa peta kebencanaan dengan berbagai jenis atau tema sesuai dengan kebutuhan. Output atau produk dari hasil olahan data berupa peta tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pengguna khususnya yang membutuhkan informasi mengenai data - data kebencanaan dalam bentuk yang lebih mudah untuk dipahami. Beberapa contoh pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam bidang kebencanaan diantaranya; Peta Daerah Rawan Bencana Letusan Gunungapi Kelud, Peta Daerah Terdampak Bencana Tsunami Palu, dan sebagainya.

Gambar. Peta Daerah Terdampak Tsunami Palu
(Peta diatas tidak dapat dijadikan referensi karena belum disesuaikan dengan sistem koordinat
dan orientasi)
Gambar diatas menunjukkan salah satu pemanfaatan dari sistem informasi geografi pada bidang kebencanaan. Peta tersebut disusun atas dasar data spasial yang didapat melalui website BIG/Badan Informasi Geospasial (big.go.id). Data-data tersebut berupa basemap citra satelit wilayah kota palu setelah terjadi tsunami, data spasial berupa region wilayah terdampak kota palu dan data spasial berupa bangunan terdampak tsunami. Data - data tersebut kemudian diintegrasikan kembali dengan teknik overlay untuk kemudian dapat disajikan dalam bentuk peta yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis kebutuhan seperti sebagai acuan rekontruksi pasca bencana maupun evakuasi korban. Animasi proses overlaying dapat dilihat melalui video berikut ini.



Pemanfaatan data-data sistem informasi untuk bidang kebencanaan tidak hanya terbatas pada pasca terjadinya bancana, namun juga dapat dimanfaatkan sebelum terjadinya bencana. Yaitu untuk pemetaan daerah-daerah rawan bencana tertentu untuk selanjutnya dapat diupayakan mitigasi bencana yang tepat atau acuan pembangunan infrastruktur wilayah yang lebih ramah terhadap ancaman bencana. Tentunya hal tersebut akan semakin memungkinkan masyarakat sebagai subjek perhitunga kerentana bencana menjadi lebih siap terhadap kondisi rawan bencana yang ada disekitarnya. Selain hal tersebut pembangunan yang memperhatikan kondisi kerentanan wilayah terhadap bencana juga mengurangi tingkat dampak yang terjadi akibat terjadinya bencana terutama dalam hal rusaknya infrastruktur/bangunan.

Sistem Informasi Geografi (SIG) memiliki peranan yang cukup penting dalam mempermudah masyarakat dalam mengakses data - data spasial. Tidak hanya untuk kebutuhan pribadi, namun dalam pengelolaan yang lebih lanjut data - data spasial yang dapat diolah oleh pemerintah dalam memutuskan kebijakan yang tepat dalam berbagai bidang. Contoh selain pada bidang kebencanaan, data-data sistem informasi geografi dapat dimanfaatkan pada bidang kesehatan lingkungan dan pembangunan wilayah. Dengan didukung oleh data-data dari sistem informasi geografis, maka pemerintah dapat menentukan kebijakan yang tepat untuk memaksimalkan pengelolaan pada bidang-bidang bid750 tersebu menjadi semakin baik.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)






EVALUASI

Kerjakan soal - soal dibawah ini dengan tepat!

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

Berdasarkan gambar diatas tentukan:
a. Komponen – komponen yang terdapat dalam peta tersebut
b. Jelaskan fungsi dari masing – masing komponen peta

2. Perhatikan gambar berikut ini!















Gambar diatas merupakan peta daerah terdampak bencana liquifaksi yang mencakup didalamnya kondisi bangunan rusak sedang, dan kondisi bangunan rusak berat. Berdasarkan hal tersebut jelaskan manfaat dari pemetaan tersebut!

3. Perhatikan gambar berikut ini!



Salah satu pemafaatan dalam Sistem Informasi Geografi adalah pemetaan sebaran fasilitas kesehatan. Berdasarkan hal tersebut jelaskan peruntukan dari pemetaan fasilitas  tersebut.

4. Kajian kesehatan lingkungan sangatlah kompleks. Salah satu diantarnya adalah mengenai penyakit berbahaya yang menjangkit suatu wilayah. Jelaskan upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk merealisasikan rencana pembangunan kesehatan lingkungan berdasarkan permasalah tersebut melalui pemetaan atau sistem informasi geografi (SIG)